Lindungi Data Pribadimu, Agar Selamat Hidupmu
Jika dahulu jarak dan waktu menjadi penghalang kabar akan keadaan seorang yang dirindukan, dimana hanya berkirim kabar melalui surat-menyurat atau mendatangi orang tersebut. Sekarang jarak dan waktu bisa dikatakan sudah bukan menjadi penghalang utama, apalagi sejak pertumbuhan internet penggunaan internet saat ini. Dua orang yang berbeda pulau yang jaraknya puluhan ribu kilo bisa saling bertukar kabar hanya dengan melalui smartphone saja, dengan bermodalkan akses internet. Nyatanya, internet telah membuka banyak kesempatan dan peluang dalam pertukaran kabar ataupun informasi.
Jumlah data dan informasi yang berkembang di dunia maya tumbuh begitu cepat dan dinamis. Bisa diibaratkan sedetik saja kita pergi meninggalkan dunia maya akan muncul ratusan bahkan ribuan informasi baru. Terlebih lagi, Indonesia sebagai negara ke-4 dengan jumlah pengguna internet terbanyak di dunia, tentu merasakan juga derasnya arus informasi yang hadir di dunia maya. Jika melihat data dari We are Social, hingga Januari 2022, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7% dari populasi atau menembus 204,7 juta. Itu artinya, hampir seluruh masyarakat Indonesia telah aktif berkegiatan di dunia maya. Tentunya semua informasi yang ada tak perlu kita ikuti perkembangannya.
**
Bicara tentang informasi,
tentunya kita juga memiliki beberapa informasi, diantaranya ada informasi umum
dan beberapa diantaranya menjadi informasi yang rahasia atau privasi yang harus
dijaga. Nah, kebetulan hari KAmis, 4 Agustus 2022 kemaren Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan
Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian
Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Forum Literasi Hukum dan HAM
Digital (Firtual) dengan tema “#Torangbisaberdaya: Cermat dan Kritis Lindungi
Data Pribadi”, yang diselenggarakan secara hybrid.
Dengan
diadakannya forum ini busa menjadi momen bagi semua pengelola sistem, baik
pemerintah maupun swasta, untuk bergerak bersama menjaga keamanan data pribadi
serta meningkatkan literasi digital masyarakat agar lebih awas terhadap
keamanan data pribadi. Dan yang ngisi acarapun nggak semabarangan lho, mulai
dari Praktisi Keamanan Siber, Staf Khusus Presiden, Kominfo, sampai
Enterpreuner muda. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan mengajak masyarakat untuk cermat dan kritis
menjaga keamanan data pribadi. Kebetulan
saya mengikuti acara dari awal sampai dengan akhir, berikut sedikit ilmu yang
dapat dibagikan dari masing-masing narasumber.
1. Billy
Mambrasar (Staf Khusus Presiden RI)
Indonesia
merupakan negara dengan pengguna internet terbanyak ke-4 dunia dan memiliki
penetrasi internet sebesar 73,7 persen dari total populasi 202,6 juta pengguna.
Maka dari itu kita harus memanfaatkan penggunaan internet untuk menjadi
pengguna cerdas teknologi digital, diantaranya dengan: mengakses informasi
pengembangan diri mulai dari pendidikan, kursus, pelatihan, dll; memfilter
informasi yang diterima sebelum disebarkan ke orang lain; dan gabungkan antara
keahlian kewirausahaan dan teknologi seperti jualan oline atau menjadi konten creator.
2. Josua
Sitompul (Ketua Tim Hukum dan Kerja Sama, Dirjen Aptika, Kementrian Kominfo)
Pak
Josua ini mengatakan “kalau data adalah cadangan minyak baru pada era ekonomi
digital.” Siapa yang menguasai data maka ia punya cadangan minyak yag siap
digunakan kapan saja. Beberapa alasan kenapa data merupakan minyak baru adalah karena
butuh data untuk mengakses data lainnya; Data merupakan kunci untuk membuka
pasar digital; Data adalah koin untuk mendapatkan layanan; serta data adalah
sumber energi bagi ekonomi digital.
Selain
itu beliau juga menekankan untuk melindungi data pribadi yang kita miliki.
Terutama nomor HP, tanggal lahir, serta nomor KTP.
3. Budi
Raharjo (Praktisi Keamanan Siber)
Beliau
menjelaskan terkait perlunya perlindungan data pribadi. Terntunya masih
teringat dibenak kita terkait berita bocornya data di Tokopedia, dimana data
tersebut dijual dengan harga beberapa ribu dolar. Tentunya saya sebagai salah
satu pemilik akun di tokopedia merasa was-was kalau saja data pribadi saya
disalahgunakan. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang tidak terjadi apa-apa dan
mudah-mudahan jangan.
Beliau
juga menegaskan untuk merahasiakan data pribadi yang dimiliki. Selain itu
beliau juga memaparkan masalah keamanan terbesar yang dimiliki sebagian orang,
diantaranya: password yang lemah; software yang tidak terupdate; penipuan yang
memanfaatkan kelemahan manusia (social engineering).
4. Jonatan
Warinussy (Enterpreuner Muda Asal Papua)
Beliau
memeberikan pesan buat para pengusaha muda untuk selalu menjaga pribadi,
terutama data pribadi yang diberikan ketika mengajukan peminjaman modal.
Pastikan pemberi modal merupakan lembaga yang sudah terferifikasi dan diawasi
oleh lembaga pemerintahan.
Demikian sedikit sharing infonya, kalau mau tahu lebih lengkapnya bisa kunjungi https://www.youtube.com/watch?v=jCDl88G4zWg&t=7652s .
0 Response to "Lindungi Data Pribadimu, Agar Selamat Hidupmu"
Post a Comment