-->

Motif Lain “Bos IMF” Datang Ke Bali Oktober Nanti

Wawancara Eksklusif Natya Ayu dengan “Bos IMF” Christine Lagarde (Sumber : youtune Channel Bank Indonesia)
Lagarde yang lahir dengan nama ‘Christine Madelaine Odette Lagarde’, bisa dikatakan wanita yang paling berpengaruh di dunia saat ini. Lagarde merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Managing Director di International Moneytary Fund (IMF). Lagarde mulai menjabat bos IMF sejak 5 Juli 2011, artinya sudah menjabat hampir tujuh tahun. Lagarde dilahirkan di Paris, 1 Januari 1956.

Sedikit bernostalgia pada masa lalu Lagarde, pada saat muda dia pernah menjadi anggota tim nasional renang sinkornisasi. Berlatar pendidikan Master Hukum dan mengawali karir di perusahaan firma hukum terkenal, Baker & McKenzie, pada tahun 1981. Karir Lagarde di bidang politik dan birokrat dimulai tahun 2005. Presiden Perancis saat itu, Jasques Chirac mempercayakan jabatan Menteri Perdagangan kepadanya hingga tahun 2007. Setelah bergan ti presiden, Lagarde kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Francois Fillon. Lagarde salah satu menteri kepercayaan dari Presiden Perancis Fillon dan Nicholas. Lagarde pernah menjabat juga sebagai Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Kalau boleh meminjam istilah Indonesia Lagarde bisa dikatakan sebagai “Kartini Masa Kini dari Negeri Pemilik Menara Eiffel”, karena pengaruhnya dalam perekonomian Perancis saat itu.

Karena track record karir yang cemerlang itulah Inggris, India, Rusia, Amerika Serikat, Cina, dan Jerman tidak ragu untuk menyarakan dukungannya untuk Lagarde menjadi Managing Director IMF. Sehingga pada saat pemilihan tahun 2011 silam, Lagarde merupakan perempuan pertama yang dipercaya menjadi  “Bos IMF”, mengalahkan gubernur Bank Sentral Meksiko saat itu Agustin Carstens.

Sebagai “Bos IMF” tentunya Lagarde akan hadir pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali pada Oktober tahun ini. Acara pertemuan tahunan ini dipastikan akan dihadiri 189 negara dengan delegasi dan pertisipan mencapai 15.000 orang. Sebuah wawancara singkat telah dilakukan oleh salah satu pegawai Bank Indonesia, Natya Ayu dengan “Bos IMF” Christine Lagarde pada tahun 2017 kemaren. Wawancara tersebut dilakukan setelah pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Ibu Kota Amerika Serikat Washington D.C. Pada akhir dari wawancara tersebut Lagarde secara blak-blakan mengungkapkan motif keatangannya di Bali pada Oktober nanti, selain melakukan pekerjaannya sebagai “Bos IMF” pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. Apa saja kira-kira motif tersebut, kalau penasaran coba baca teks wawancara berikut dengan seksama sampai akhir, sehingga tahu dan mengerti motif lain tersebut. Selamat membaca sobat blogger.

Apa Kabar Madam Lagarde ?
Kabar Baik.
Apakah saya bisa memanggil Anda Ibu, bukan madam?
Ya, silakan.

Kita baru saja menyelesaikan pertemuan tahunan untuk tahun ini, tempat ribuan pertemuan penting diselenggarakan. Bisakah Anda menceritakan apa saja isu dari perhatian utama yang muncul dalam pertemuan-pertemuan tersebut?

Pertama-tama, lebih dari sepuluh ribu orang dari seluruh dunia berkumpul disini selama beberapa hari. Jadi fakta sederhananya, mereka disini bersama-sama merupakan acara yang besar bagi Wshington dan bagi para peserta. Kami menghabisakan banyak waktu untuk berdiskusi, menghadiri beberapa konferensi, memberikan pengetahuan, berbagi pandangan, dan membandingkan berbagai catatan. Masalah besar yang muncul terkait dengan hal yang saya sebut “Memperbaiki atap saat matahari bersinar”, karena ekonomi sedang tumbuh, pemulihan menguat, dan terdapat prospek yang baik dalam beberapa saat ke depan. Jadi, sekaranglah waktunya bagi Negara-negara untuk benar-benar melihat ke atap dan memastikan bahwa atap mereka berada dalam kondisi yang baik dan kuat.  Jika atap mereka tidak kuat, maka perbaiki atap tersebut, itu yang pertama.

Kedua, ada minat yang besar pada prospek berbagai teknologi baru di sektor keuangan, pajak, fiskal, pembaruan manajemen, dan menurut saya hal tersebut akan menjadi salah satu penggerak dalam beberapa bulan ke depan.

Dengan mempertimbangkan seluruh hal tersebut, bahwa Negara-negara perlu memperbaiki atap mereka dan berbagai hal lainnya. Apa peran yang dimainkan IMF dewasa ini?

Kini kami melakukan tiga hal kunci. Pertama, kami membantu Negara-negara mendiagnosis situasi dan mengidentifikasi kebijakan yang mereka butuhkan untuk memperbaiki atap mereka. Jadi, beberapa Negara akan memerlukan konsolidasi fiskal secara intensif. Beberapa Negara lainnya perlu memperketat kebijakan moneter mereka. Beberapa lainnya perlu reformasi struktural yang belum dilakukan sejauh ini. Serta banyak Negara akan perlu mengkombinasikan ketiga perangkat tersebut. Itu hal pertama.

Kedua, saat ada Negara berada dalam situasi yang sangat sulit, seperti pada saat mereka tidak dapat mengakses pembiayaan, saat neraca pembayaran mereka sangat buruk, kami meminjamkan uang masyarakat internasional dan kami membantu mereka dengan ketentuan yang kami bahas bersama.

Ketiga, bantuan yang kami berikan adalah bantuan teknis, dan kami memberikannya kepada seluruh Negara di dunia. Baik dalam bentuk penguatan sektor keuangan pemerintah, pengaturan kebijakan moneter yang lebih baik, pasar modal yang ingi dikelola dan diawasi lebih baik, atau masalah nilai tukar. Kami bekerja bersama dalam misi bantuan teknis tersebut.

Anda melakukan diagnosis terhadap Negara-negara, konsultasi kebijakan, bantuan pinjaman, dan bantuan teknis untuk semua Negara. Bagaimana dengan Indonesia? Seperti kita ketahui, pertemuan tahunan berikutnya akan diselenggarakan di Indonesia. Apa implikasinya bagi Indonesia dan apa harapan anda untuk Indonesia, terutama tentu saja ekonominya?
Acara pertemuan tahunan itu akan luar biasa. Bayangkan lebih dari sepuluh ribu orang yang mengunujungi Indonesia dan fokus dunia ekonomi dan keuangan pada Indonesia. Karena bukan hanya menteri keuangan, gubernur bank sentral, staf ahli dan rombongannya, tetapi juga para pelaku keuangan, bankir, asuransi, dan pebisnis. Mereka semua yang benar-benar menggerakkan uang dan memang itulah pekerjaannya. Mereka semua akan berfokus pada Indonesia dan media yang meliput akan luar biasa. Jadi, selama beberapa hari, Indonesia akan menjadi pusat keuangan dan diharapkan dapat menampilkan keberhasilannya.
Sekarang terkait ekonomi Indonesia. Indonesia merupakan Negara yang telah melakukan banyak reformasi ekonomi, dengan berinvestasi pada infrastruktur, dan mau mengembangkan potensinya dengan pertumbuhan ekonomi yang baik sebesar lima persen. Selain itu Indonesia juga menerapkan kebijakan fiskal yang wajar dan logis, fokus pada pemungutan pajak, dan perlawanan terhadap korupsi. Semua prinsip itu sangatlah baik bagi perekonomian Indonesia.  

Sungguh kabar yang menggembirakan, Ibu. Kita telah berbincang tentang Indonesia dan saya masih ingin membicarakannya, tapi saya juga ingin tahu sedikit hal tentang anda. Jadi, anda sebelumnya sudah pernah mengunjungi Indonesia beberpa kali, bukan? Dan saya yakin anda telah melakukan banyak hal di Indonesia. Apa sajakah hal yang benar-benar ingin anda lakukan saat berkunjung kembali ke Indonesia, tentunya saat pelaksannan Annual Meeting 2018 nanti?

Hal pertama yang ingin saya lakukan adalah mengunjungi teman-teman saya. Tentunya selain melakukan pekerjaan yang harus saya lakukan. Tapi saya ingin mengunjungi teman-teman saya. Saya memiliki bebrapa teman di Indonesia, terutama teman saya ‘Tuti’, yang ingi saya kunjungi.

Kedua, ada sebuah toko di Jakarata yang ingin saya datangi dan kunjungi, tempat saya biasanya membeli syal-syal saya. Jadi, saya harus pergi ke sana.

Ketiga, segera setelah pekerjaan di Bali selesai, saya ingin menyelam. Saya penyelam dan sangat menyukai dunia bawah laut Indonesia. Jadi, saya memiliki banyak kegiatan di daftar kegiatan saya. Selain itu saya juga ingin menikmati keindahan alam Indonesia, karena banyak pesisir pantai dengan garis pantai yang indah. Selain itu daratannya juga cantik. Saya juga memiliki kenangan tentang area persawahan di Bali, pertemuan warga desa di dalam aula desa. Itulah kenangan saya tentang Bali. Ada satu hal lagi yang saya sukai dari Bali, yakni kebudayannya terutama tariannya.       

Sampailah kita diujung tulisan ini, dan selayaknya manusia biasa ternyata motif lain dari Lagarde adalah bersilaturrahmi ke teman-temannya yang ada di Indonesia, terutama tuti. Selain itu selayaknya wanita normal Lagarde ternyata juga pengen shopping. Dan motif lain dari “Bos IMF” yang terakhir adalah ternyata dia pengen juga liburan di Indonesia, terutama melihat pantai, kebudayaan di Bali, serta menyelami indahnya alam bawah laut Indonesia.

Jika Ingin secara langsung vidionya :

0 Response to "Motif Lain “Bos IMF” Datang Ke Bali Oktober Nanti"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel